~ Teruntuk,
Lelaki yang membuat saya mencintai langit dan laut 
Detik, menit, jam, hari,minggu, bulan, dan akhirnya tahun berganti. Usiamu tak lagi sama.
Saya hanya mampu mengirim doa. Doa yang panjang kepada Tuhan saya.
Kebesaran apapun yang selama ini kau namai sang Esa, semoga Dia sepengasih yang terkabar.
Semoga ditumpahkannya pintaku ke pangkuanmu.
Tak tepat rasanya bila hanya saya yang berdoa. Sungkupkan saya dengan semesta doamu pula.
Semoga saya tetap diberi kekuatan. Semoga tak rubuh ketegaran saya.
Semoga
 cepat saya diberi kelapangan serupa Ayub. Kelapangan untuk menerima, 
selamat ulang tahun saya tidak akan pernah lagi dapat saya ucapkan 
langsung di depanmu.
Hendak hadiah apa?
Bilakah cukup sesimpul pita untuk kadomu?
Kamu teramat istimewa, yang hanya sebuah dua buah barang untukmu, malu saya namai hadiah.
Dulu bahagiaku selalu menjadi junjunganmu. Dulu.
Olehnya, lihatlah saya kini. Cukup diberi kelapangan oleh Tuhan.
Cukup dianugerahinya tawa.
Tak
 senantiasa bahagia memang hidup saya. Ada hari-hari ketika saya ingin 
menutup mata bagi semua hal. Namun, disanalah indahnya hidup bukan? 
Setiap detik adalah kejutan.
Yang tak terbaca bahagia atau tangis yang dibawanya.
Semoga genap untuk kau anggap hadiah. 
Sekali lagi, selamat mengulang hari kelahiran!
Semoga -ini SEMOGA yang BESAR- cepat saya mendamaikanmu di hati.
Agar tak banyak luka hati orang lain.
 
 
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Thanks for your caring..... :)