Kamis, 02 Mei 2013
"Ketika kamu hendak memanjat ke atas dengan menginjak orang-orang disekelilingmu,
maka akan berakhir hanya sebatas itulah hidupmu. Tepat dimana kamu saat ini sedang berdiri"
_Yeni.F

Jika seperti itu terus pemaknaanmu terhadap hidup, maka kamu termasuk orang-orang yang merugi. Setiap orang punya cita-cita. Setiap orang punya impian yang dia perjuangkan setiap hari. Setiap orang saat ini sedang bertempur di perangnya masing-masing. Kamu hanya perlu berhenti sejenak untuk memahami itu. Melakukan banyak hal di hidupmu, melewati berbagai macam kesulitan, berkali-kali berada pada posisi yang terkadang memaksamu untuk berjuang sekuat-kuatnya kamu mampu berusaha, dan pada akhirnya masih mampu berdiri tegak harusnya membuatmu lebih mampu memaknai hidup. Mensakralkan perjuangan orang-orang disekelilingmu yang mungkin sama dengan apa yang pernah kamu perjuangkan. Syukur bila kamu cukup kuat untuk membantu, untuk membimbing tangannya karena kamu tahu betapa beratnya berjuang sendirian. Kalaupun kamu tak mampu melakukan itu, setidaknya cobalah untuk membuat saat-saatnya berada disekelilingmu menjadi waktunya untuk sedikit menghela nafas. Menghimpun tenaga untuk kembali berjuang.

Tapi yang kerap terjadi pada manusia adalah kamu mampu berjuang, namun sama sekali tidak mengambil pelajaran dari sana. Semua perjuanganmu tidak menjadikanmu lebih arif. Tidak membuatmu semakin menunduk. Yang ada, kepalamu semakin tegak, meremehkan orang-orang disekitarmu. Bersyukurlah bahwa kamu diberi kemampuan bertahan yang lebih dari yang lain. Bersyukurlah bahwa kamu punya motivasi yang cukup untuk terus bangkit saat nasib menelikungmu hingga tersungkur. Bersyukurlah kamu punya Tuhan yang akan terus menemanimu selama kamu percaya. Bersyukurlah untuk semua hal-hal kecil yang membuat hidupmu lebih berharga. Dan ketika semua itu telah kamu tunaikan, percaya saja kamu akan dengan mudahnya merasakan penderitaan yang lain. 

Berulang kali berbicara mengenai kepercayaan. Sekedar berbicara, ataupun dengan berusaha sedikit mampu menuliskannya, belum tentu membuatmu mampu memaknainya. Semua ucapan, semua tulisan, tidak akan berarti apa-apa bila tidak kamu jadikan nyata. Ditengah semua waktu yang seakan mengejarmu, ditengah perjuangan apapun yang sedang kamu lakukan saat itu, berhentilah sejenak untuk bertanya. Berasumsi tanpa dasar pada orang lain, menyangsikannya tanpa satupun kalimat tanya, mungkin tidak kamu sadari, mungkin wajar bagi anggapanmu, tapi kamu tidak pernah tahu itu mungkin malah menyurutkan semangatnya. Bila tidak mampu memberikan sedikit makna untuk hidup orang lain, setidaknya janganlah membuat semangatnya untuk berjuang pupus.

Banyak hal, banyak kesalahpahaman yang mungkin akan terhindarkan bila masing-masing dari kita mau sedikit berusaha saling memahami. Mencoba berdiri pada tempat yang lain, meski hanya sejenak. Karena, kamu tidak akan pernah benar-benar tahu apa yang masing-masing manusia sedang perjuangkan. :-)