Rabu, 05 Desember 2012

Fall Leaf

Saya akhir-akhir ini banyak membaca. lebih banyak dari biasanya, tidak hanya sebagai pengantar tidur. Banyak membaca, banyak merenung. Merenungi cita-cita saya,
merenungi orang tua yang kian berumur, dan belum ada yang bisa saya lakukan untuk membahagiakan mereka. Merenungi diri saya yang masih selalu meminta terlalu banyak.
Saya yang masih kurang bersyukur dengan apa-apa yang saya miliki.
Merenungi hati saya yang terlalu hancur karena sahabat saya tidak mampu menghargai saya seperti keinginan saya. Banyak hal yang terlintas saat saya banyak membaca. Buku, selalu menjadi pelarian terbaik saya selama ini. Tempat paling baik untuk saya lari dari kenyataan hidup saya sendiri, yah dunia tempat tokoh-tokoh dalam buku-buku yang saya baca.

Entah mungkin karena pada dasarnya saya tidak terlampau pandai menceritakan diri saya pada orang lain. Dan saya selalu berpikir menceritakan sesuatu tidak lantas membuatnya menjadi lebih baik, atau mengubah keadaan menjadi seperti yang kita inginkan. Karena itu saya lebih suka mengalihkan hal-hal tidak mengenakkan yang terjadi pada saya dengan membaca. Saya selalu bisa mengandalkan buku untuk mengajarkan saya banyak. Mengajarkan saya bertahan lewat perjuangan tokoh-tokohnya. Mengajarkan saya menjadi perempuan yang lebih baik dengan belajar dari filosofi-filosofi hidup yang dianut para pelakunya.

Saya manusia pengoleksi kenangan, sampai-sampai ada yang pernah mengatakan bahwa kepala saya ini seperti lemari yang penuh dengan sampah. Tapi menurut saya, menyimpan kenangan tidak berarti kita menyimpan sampah dikepala. Otak memutuskan menyimpan sesuatu tidak karena hal yang sia-sia. Kita bisa belajar banyak dari kenangan yang diputuskan otak kita untuk disimpan.Namun sepertinya hidup memutuskan sudah waktunya saya naik tingkat. Diberinya saya ujian yang berat, menurut saya. Belakangan ini saya terus mengenang hal-hal buruk yang dilakukan orang kepada saya, hal yang membuat hati saya tak tulus, membuat otak saya berprasangka buruk kepada orang lain. 

Saya lupa apa yang menjadi pegangan hidup saya selama ini. Saya lupa bahwa saya berusaha menjadi perempuan yang baik untuk diri saya sendiri. Untuk kebahagiaan hati saya. Saya berusaha baik kepada orang lain tidak karena saya ingin orang lain berbuat hal yang sama kepada saya. Saya berusaha melakukan yang terbaik karena memang saya menginginkannya, tidak karena saya ingin orang-orang menepuk kepala saya dan memuji apa yang saya lakukan. Saya benar-benar lupa bahwa hidup saya tidak didasarkan pada penilaian orang lain terhadap saya. Saya hidup, berbuat baik, untuk kepuasan hati saya. Bukan karena saya ingin orang lain menganggap saya baik. Saya senang dengan semua yang terjadi, setidaknya dapat mengembalikan saya ke jalan yang benar menurut saya. Saya mesti mulai kembali berhenti menghitung apa yang saya lakukan untuk orang lain. Saya mesti kembali belajar menjadi manusia yang tidak pamrih. :)

* * *

int


"Bantu saya berusaha Tuhan. Bantu saya menjadi perempuan yang janjinya tak hanya sekedar kata-kata yang lewat dibibirnya. Saya hanya bisa mengandalkan-Mu untuk terus menjaga saya, menjaga hati saya"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Thanks for your caring..... :)