Rabu, 21 November 2012

Tangan ini, Tanganmu!

Jangan menendang saya terlalu jauh.
Terkadang, saya bisa saja berpura-pura lupa jalan pulang.
Bisa saja. Saya bisa menjadi orang yang seperti itu.

Saya orang yang setia, sekali memutuskan saya berada di pihakmu,
entah kamu benar atau salah, saya akan tetap berdiri di situ.
Disampingmu, menopang bila kamu butuh tangan untuk membantu.
Tapi terkadang kamu lupa kan ?
Saya tidak sekedar benda yang bisa kamu ambil dan letakkkan kembali bila kamu selesai.
Saya manusia, tidak hanya seonggok daging dan darah. Ada hati di sana.
Ada perasaan. Saya orang yang perasa. Kalau-kalau kamu melupakan itu.

Entah akan kau sebut apa semua ini, yang jelas, ini bukan ego.
Ini rasa, rasa sakit yang terlalu lama aku dan kamu abaikan hanya untuk membuat kita baik-baik saja.
Saya, dan kamu mungkin juga lupa, apa yang dipendam terlalu lama itu tak baik.
Bila saaatnya meledak, kita tidak tahu apa-apa saja yang akan menjadi sasaran kehancurannya.
Saya tidak tau apa yang membuat semua jadi seperti ini.
Bukankah dulu tak perlu bertanya untuk mengetahui masing-masing diri kita ?
Bukankah pernah ada pengertian yang sedemikian dalam sehingga tangis satu adalah tangis yang lain?
kemana semua itu pergi?
Seberapa besar kita saling membentur hingga terpental sejauh ini?

Mungkin kita hanya terlalu lama membiarkan asumsi masing-masing berlaku.
Tanpa pernah saling menyadarkan bahwa asumsi tak selamanya sesuai kenyataan.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Thanks for your caring..... :)