Minggu, 13 April 2014

Diam Saja, Agar Semua Tenang

"Kau tahu, kadang-kadang seseorang melakukan satu kesalahan, kemudian kita membuat salah padanya dengan lebih banyak. Kita jadi tidak mengerti kenapa kata maaf dibuat, dan di mana seharusnya diletakkan. Karena di mata kita, orang lainlah yang selalu bersalah, dan kita yang terluka"
_Azure Azalea
Saya berubah, katanya. Kata orang-orang. Menjadi lebih pemendam dan tidak pedulian. Saya pemendam, iya. Tapi tidak, tidak pedulian. Saya hanya sedang menyayangi diri sendiri. Terlalu memikirkan apa-apa yang bukan porsi saya untuk dipikirkan, tidak membawa kebaikan untuk saya. Beberapa saat lalu, saya terlalu sibuk memusingi orang lain. Dan ketika tiba saatnya saya ingin dipusingi pula, entah ada, entah tidak, saya tidak merasakan ada  tangan yang terulur.


Saya hanya tidak ingin merasakan pengalaman itu lagi. Selalu saja, yang namanya jatuh tidak pernah terasa menyenangkan. Lalu saya memutuskan untuk berhenti melompat kesana-kemari. Memusingi ini dan itu. Saya hendak memusingi diri saya sendiri saja. Membahagiakan diri saya terlebih dahulu. Semoga, nantinya dapat memancar keluar, dan bahagia pula orang-orang di sekitar saya.
Iya, beberapa saat yang lalu saya merasa orang-orang bersalah. Iya, saya sakit hati. Namun, itu bukan alasan untuk menjadikan saya hilang ketenangan. Menyerapah di tempat-tempat yang tak tepat. Membalas dengan tindakan yang tak bijak. Bila yang lain tidak tahu menempatkan maaf dengan tepat, saya yang mesti mendamaikan diri, diam-diam. Agar semua tenang.

Semoga, segala pikiran-pikiran yang gentayangan di kepala dapat lebih tenang bersemayam!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Thanks for your caring..... :)