karena kerap memukuli anak tetangga
atau hanya mau bermain dengan anak lelaki
Ayah, sebenarnya mangga yang kau makan dulu
yang ku bawakan selepas mengaji di masjid
ku petik dari pekarangan tetangga tanpa ijinnya
Ayah, bekas luka yang ada dikaki kiriku, yang dulu tergilas teralis sepeda kakak
sebenarnya bukan karena kakak terlampau kencang memacu sepedanya
tapi karena aku yang memasukkan sendiri kakiku ke sana
Ayah, aku rindu kau memanggil namaku
saat baru sampai dirumah setelah seharian bekerja
Ayah, aku rindu kau bercerita tentang masa kecilmu yang susah
agar aku dan kakak-kakak dapat mengambil pelajaran
dari sana
Ayah, aku rindu kau memelukku
bila aku dan kakak dicubiti ibu
karena kami tak pandai melantun al-Quran
Ayah, aku rindu kau antar tidur
lalu dinina bobokan dengan lagu sope-sope
kata ibu, hanya itu lagu yang kau tahu
saat aku diomeli ibu
karena bermain gulat dengan kakak-kakak sampai ranjangku roboh
sambil bercerita anak siapa mendapat prestasi apa,
atau sepupu yang mana yang baru-baru ini membuatmu pusing dengan kenakalannya
Ayah, maaf bila beberapa hari ini tak punya banyak waktu untukmu dan ibu
Anakmu sedang belajar berpijak di kakinya sendiri
Ayah, anakmu ini sedih bila mengingat sepatu usangmu
yang tak mau kau ganti
karena uangmu buat membeli sepatu terbaik untukku dan kakak
Sukakah kamu dengan sepatu barumu ?
Sepatu yang dibeli dari gaji kakak dan sedikit uang tabunganku.
Ayah,saat ini aku ingin kamu disini
hanya untuk menyakinkan
kekasih pilihanku sekarang sudah tepat
karena sederhananya serupa kamu, ayah.
Aku rindu, Ayah!
Rindu padamu, teramat sangat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Thanks for your caring..... :)