Selasa, 30 Oktober 2012

Aku Rindu, Ayah.

Ayah, maaf bila dulu aku membuatmu malu
karena kerap memukuli anak tetangga
atau hanya mau bermain dengan anak lelaki

Ayah, sebenarnya mangga yang kau makan dulu
yang ku bawakan selepas mengaji di masjid
ku petik dari pekarangan tetangga tanpa ijinnya


Ayah, bekas luka yang ada dikaki kiriku, yang dulu tergilas teralis sepeda kakak
sebenarnya bukan karena kakak terlampau kencang memacu sepedanya
tapi karena aku yang memasukkan sendiri kakiku ke sana

Ayah, aku rindu kau memanggil namaku
saat baru sampai dirumah setelah seharian bekerja

Ayah, aku rindu kau bercerita tentang masa kecilmu yang susah
agar aku dan kakak-kakak dapat mengambil pelajaran
dari sana

Ayah, aku rindu kau memelukku
bila aku dan kakak dicubiti ibu
karena kami tak pandai melantun al-Quran

Ayah, aku rindu kau antar tidur
lalu dinina bobokan dengan lagu sope-sope
kata ibu, hanya itu lagu yang kau tahu

Ayah, aku rindu usapan tanganmu dikepalaku
saat aku diomeli ibu
karena bermain gulat dengan kakak-kakak sampai ranjangku roboh

Ayah, aku rindu kita duduk diteras rumah
sambil bercerita anak siapa mendapat prestasi apa,
atau sepupu yang mana yang baru-baru ini membuatmu pusing dengan kenakalannya

Ayah, maaf bila beberapa hari ini tak punya banyak waktu untukmu dan ibu
Anakmu sedang belajar berpijak di kakinya sendiri

Ayah, anakmu ini sedih bila mengingat sepatu usangmu
yang tak mau kau ganti
karena uangmu buat membeli sepatu terbaik untukku dan kakak
Sukakah kamu dengan sepatu barumu ?
Sepatu yang dibeli dari gaji kakak dan sedikit uang tabunganku.

Ayah,saat ini aku ingin kamu disini
hanya untuk menyakinkan
kekasih pilihanku sekarang sudah tepat
karena sederhananya serupa kamu, ayah.

Aku rindu, Ayah!
Rindu padamu, teramat sangat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Thanks for your caring..... :)